Jumat, 12 Juni 2020

SENANTIASA BERSYUKUR


Bacaan  : I Raja-Raja 8:54-65



Rasa syukur Salomo kepada Allah didasari oleh karena tidak satupun permohonan bangsa pilihan Allah yang tidak terpenuhi. Dengan selesainya pembangunan Bait Allah, terpenuhilah dua janji penting yang telah dibuat Allah dengan bangsa Israel. Pertama, janji kepada Daud bahwa putranya akan menjadi raja dan yang membangun Bait Allah. Kedua, Israel akan mengalami masa damai setelah menaklukkan Tanah Perjanjian dan mendirikan pusat peribadatan di tempat yang telah dipilih Allah. Keberadaan Bait Allah mempersatukan seluruh bangsa secara keagamaan, serta hal ini dianggap juga memperlihatkan keberhasilan Salomo dalam mempersatukan mereka secara politis. Sebagai ungkapan kerendahan hati Salomo, bahwa segala permintaan tidak semata-mata atas usaha sendiri terlebih untuk kepentingan pribadi. Memiliki arti juga bahwa segala doa dan pujian kepada Allah atas pemenuhan segala permohonan bisa diperlihatkan kepada bangsa Israel, dan segala bangsa bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain. Dengan demikian bangsa Israel senantiasa berpaut kepada Tuhan, menurut segala ketetapan-Nya dengan sepenuh hati.
Catatan yang bisa kita pahami dalam kisah kehidupan Salomo ini, membuka mata hati kita bahwa penyertaan Allah berlaku abadi bagi yang dipilih-Nya. Pemenuhan janji-Nya tidak akan terlewati dalam setiap permintaan orang percaya. Namun yang perlu diingat kemudian adalah, bahwa pemenuhan berkat Allah itu harus dipahami bukan atas dasar usaha kita sendiri. Termasuk jangan merasa hanya diri-sendirilah yang diberkati Tuhan, yang lain belum tentu terberkati, sebab yang menetapkan itu Allah sendiri. Semua wujud berkat Allah juga hendaknya dipakai untuk kebahagiaan sesama, artinya ada tindakan berbagi dengan sesama sebagai wujud berbagi cinta kasih Tuhan dan menyaksikan bahwa Tuhanlah Allah.
Rasa syukur dalam wujud doa dan pujian, biarlah itu merupakan tindakan rutinitas keseharian kita sebagai wujud cara orang-orang percaya untuk memuliakan Tuhan, sehinga kita tidak akan terjebak memuliakan diri sendiri. Selamat untuk senantiasa bergantung kepada Tuhan supaya kita senantiasa hidup dalam lingkaran kuasa Tuhan yang penuh dengan pengharapan abadi.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar