Minggu, 28 Maret 2010

BAHAN PA BULAN MARET 2010-GKJW JEMAAT WARU

bahan : Kejadian 12:1-3; Keluaran 2-7; dan 18, Roma 12:8.

Dasar kepemimpinan Kristen adalah berlandaskan ajaran Alkitab. Ada tiga hal penting, diantara banyak hal yang berhubungan dengan kepemimpinan Kristen yang perlu mendapat perhatian yaitu antara lain:
1. Panggilan Sebagai Pemimpin Kristen.
2. Dasar Teologi Kepemimpinan Kristen.
3. Dasar Etika-Moral Kepemimpinan Kristen.
Kepemimpinan Kristen didasarkan atas kehendak Allah yang berdaulat, menetapkan serta memilih setiap pribadi dalam lingkup dan konteks pelayanan menjadi pemimpin Kristen. Pemimpin yang dipanggil oleh Allah ini adalah untuk pelayanan memimpin yang ditandai oleh adanya kapasitas memimpin dan tanggung jawab pemberian Allah untuk memimpin suatu kelompok umat Allah (gereja) sehingga mencapai tujuan bagi, serta melalui kelompok umat ini. Dengan demikian harus memiliki kesadaran diri sebagai yang telah terpanggil Allah dan meneguhkan kualifikasi dirinya sebagai pemimpin. Sikap ini perlu dipertegas dengan memperhatikan bahwa seorang pemimpin Kristen adalah seorang individu yang telah ditebus Allah, yang olehnya ia harus yakin bahwa ia terpanggil Allah untuk memangku tanggung jawab kepemimpinan. Kebenaran ini pada sisi lain, menegaskan bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya kapasitas teguh untuk memimpin, sehingga ia dapat membuktikan diri sebagai pemimpin sejati.
Dasar Teologis Filosofis Kepemimpinan Kristen yang harus dipahami dan harus ada pada seorang pemimpinan Kristen ialah, Pemimpin Kristen harus memahami dasar kepemimpinan Kristen bahwa ia terpanggil sebagai “pelayan-hamba” dan “mengutamakan pengabdian”. Sebagai pelayan, pemimpin terpanggil kepada tugas yang olehnya ia menjadi pemimpin. Sebagai hamba, ia terpanggil dengan status menghamba kepada TUHAN, yang harus diwujudkan dalam sikap, sifat, kata, dan perbuatan. Pemimpin Kristen harus memiliki motif dasar kepemimpinan Kristen yaitu; “membina hubungan” dengan orang yang dipimpinnya dan orang lain pada umumnya Dalam kaitan ini, perlulah disadari bahwa kadar hubunganlah yang menentukan keberhasilan seseorang sebagai pemimpin. Mengutamakan pengabdian menekankan bahwa “tindakan/kerja” adalah fokus, prioritas, sikap serta tekanan utama, sehingga ia akan mengabdikan diri untuk memerankan tugas kepemimpinan dengan sungguh-sungguh.
Dasar Etika-Moral Kepemimpinan Kristen adalah dengan memiliki dasar etika-moral yang dilandaskan atas fakta dan dinamika “penjelmaan” Yesus Kristus yang memiliki wujud kebenaran pribadi Yesus Kristus, termasuk: kehidupan, karya, ajaran dan perilaku-Nya, bersifat partisipatif yang berlaku dalam penerapan kepemimpinan Kristen pada segala bidang hidup serta adanya transformasi hidup (individu/masyarakat) yang dibuktikan dengan pertobatan/pembaharuan/pemulihan hidup dan semangat tindakan/kerja baik secara individu maupun kelompok
Perwujudan dasar etika-moral kepemimpinan kristen di atas haruslah dinyatakan dalam sikap hati, kata dan perbuatan serta bakti setiap pemimpin kristen secara nyata dalam setiap tataran hidup, diantaranya bertanggung jawab (Ibrani 13:17), sebagai pemimpin yang bertumbuh (Kolose 2:6-7; 3:5-17), menjadi pemimpin model dalam keteladanan hidup dan kinerja (Ibrani 13:7-8), memiliki motivasi dasar Pelayan-Hamba (Markus 10:42-45), yang senantiasa menyadari akan status dan perannya sebagai pemimpin.
Referensi ayat
(Markus 3:13-19; Matius 10:1-4; Lukas 6:12-16).
(Makus 10:42-45).
(Yohanes 1:1-14, 18; Filipi 2:1-11).
(Lukas 4:18-19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar