Sabtu, 09 Mei 2020

ANUGERAH ALLAH UNTUK YUNUS


Bacaan   : Yunus 2:1-10



Niniwe adalah ibukota Asyur, bangsa yang dimusuhi dan yang sangat dibenci bangsa Israel. Lokasinya di Timur laut Mesopotamia di sungai Tigris. Tuhan menyuruh Yunus pergi ke kota Niniwe, Ia harus memberitahukan kepada penduduk kota itu bahwa mereka akan dihukum. Namun Yunus berusaha lari dari perintah Tuhan itu. Dari antara semua tempat yang bisa dikunjungi Yunus karena diutus Allah, Niniwe mungkin adalah tempat tersulit. Bagi Yunus, bahayanya bukan hanya karena Niniwe adalah sebuah kota yang jahat, tetapi masih tersisa kepedihan dalam hati dan pikiran Yunus bahwa bangsa Israel pernah terkalahkan sekitar tahun 722 sebelum Masehi. Kesepuluh suku Israel yang dibuang dari daerah masing-masing, seluruhnya dimusnahkan, dan tidak pernah terdengar lagi.
Dalam bacaan kita hari ini, kita diingatkan bagaimana Yunus yang telah diselamatkan Allah dari kedalaman Laut. Sangat menarik untuk kita renungkan saat Yunus masih dalam perut ikan, artinya masih berada dalam lokasi yang sangat dalam. Yunus memakai gambaran sedang berada di dunia orang mati, dimana diyakini oleh orang Israel kuno bahwa tempat itu terletak di bawah laut, yang dalam bahasa Ibrani disebut “syeol”. Yunus merasakan kesunyian yang tidak pernah teralami sebelumnya. Ia merasa seolah-olah terpisah dari Allah secara jasmani dan rohani. Ia merasa terlempar jauh ke dalam liang di bawah bagian laut yang terdalam dan jauh dari Bait Allah. Namun bagi Tuhan, disini luar biasanya, tidak ada jarak jasmani yang terlalu jauh bagi-Nya untuk mendengar doa Yunus. Di bagian akhir doanya Yunus berseru (ayat 9), ada keyakinan yang sangat kuat dan itu yang terjadi. Maka ketika Yunus diselamatkan, tindakan awal yang dilakukannya adalah ucapan syukurnya. Sebagai penerapan pertumbuhan imanya bahwa Allah sanggup menyelamatkannya.
Catatan menarik untuk kita renungkan, doa Yunus tidaklah panjang namun penuh makna. Curahan hati yang penuh kejujuran dalam rangkaian kalimat yang memancar dari hati nuraninya. Anugerah itu didapatkan Yunus dari Tuhan karena wujud doanya adalah penuh kesungguhan, doanya juga berjiwakan pengampunan dosa serta pengucapan syukur. Tiga pondasi utama dalam hakekat doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar