Rabu, 10 Oktober 2018

KEPEKAAN


Bacaan : Markus 6: 35-44

Salah satu semangat militansi Kristen yang harus dimiliki setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah Kasih. Banyak perwujudan kasih yang bisa diperlihatkan dalam kehidupan sehari hari, diantaranya adalah kepekaan untuk perhatian kepada sesama. Kita seringkali terganggu kadar kepekaan kita dikarenakan oleh perhatian kita hanya tertuju kepada kebutuhan kita sendiri. Kebutuhan diri yang seolah-olah tidak pernah tercukupi, sehingga semangat mementingkan diri sendiri lebih utama dan kecil kemungkinan untuk terusik memperhatikan sesama. Selain kekuatan dalam diri sendiri sebagai sumber yang memperlemah kepekaan kita, tawaran yang memanjakan dari luar juga tidak kalah kuatnya. Dengan beragam barang dan jasa yang semestinya bukan sebagai kebutuhan pokokpun, dipaksakan untuk menjadi kebutuhan yang harus diperolehnya.
Beragam perlakuan yang ditujukan kepada kita, baik berupa nasehat, seruan untuk mencairkan kebekuan akan kepekaan kita, rupanya juga tidak bisa dengan mudah dicerna dengan baik. Mungkin kita menjadi pendengar yang baik, setuju dengan seruan yang membuahkan niat yang baik dan menyimpannya. Namun seringkali terhiasi dengan semangat untuk mencari cara, mengalihkan tindakan untuk menerapkannya dengan menunjuk kepada orang lain. Sepertinya kita selamat dari beban pekerjaan, tetapi sebenarnya kita sedang membuang kesempatan untuk memiliki maksud baik yaitu peka kepada sesama. Tanpa disadari kita akan kehilangan semangat militansi Kristen kita terutama dalam hal mengasihi dan memberi pertolongan kepada sesama.
Bacaan kita hari ini mengingatkan akan peristiwa ketika Tuhan Yesus akan memberi makan kepada banyak orang, lima ribu orang lebih. Ada dua sikap yang bisa kita ambil kaitannya dengan militansi Kristen. Yang pertama, bagaimana Tuhan Yesus memiliki kepekaan kepada banyak orang akan kebutuhan pokoknya, dan yang kedua bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan ketika para murid menerima mandat dari Tuhan Yesus. Keteladanan Tuhan Yesus dalam memiliki kepekaan dengan memperhatikan mereka yang membutuhkan makanan adalah prioritas yang harus kita miliki. Dengan memperhatikan mereka yang “kelaparan” dalam banyak hal, berati kita juga sedang menyelamatkan “ciptaan” Tuhan. Artinya kita sedang melakukan untuk Tuhan, tanpa ada tendensi atau “pamrih” kepada mereka yang kita perhatikan. Mandat yang diberikan Tuhan kepada kita, tidak selayaknya kita hindari dengan alasan yang masuk akal sekalipun. Tidak seperti yang para murid lakukan dengan mengatakan bahwa “tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam...”. Kita harus mempergunakan hikmat pemberian Tuhan untuk melakukannya dengan keyakinan Tuhan akan menopang kita.
Pada akhirnya, semoga kita tetap bertahan menyelamatkan semangat militansi Kristen kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian disamping karya Allah tetap berlaku dalam kehidupan kita, dengan memperhatikan mereka yang memerlukan pertolongan, kita juga sedang mempertahankan kualitas hidup yang baik pemberian Tuhan.
Amin      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar