Kamis, 26 Agustus 2021

KESEDIAAN DIRI UNTUK MELAYANI

 Bacaan: Yohanes 6: 56-69

Seringkali kita menerima renungan yang bertemakan tentang Yesus sebagai Roti hidup, tepatnya dari bacaan yang terambil dari Injil Yohanes pasal yang ke-6. Pada dasanya kita terus diingatkan untuk memahami bahwa roti yang dimaksud bukanlah roti yang hanya bisa mengenyangkan kebutuhan jasmani, namun Tuhan Yesus berbicara yang mengarahkan sepenuhnya tentang kebutuhan rohani yang membawa kepada hidup yang kekal. Gambaran yang disajikan Tuhan Yesus tentang diri-Nya sebagai roti hidup adalah merupakan undangan bagi setiap orang untuk datang, percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan yang datang dari sorga untuk menyelamatkan.

Demikian juga bacaan kita hari ini, merupakan kelanjutan tentang makna roti hidup bagi umat manusia serta tanggapan yang diberikan. Ada tiga bagian besar atau perikop yang perlu kita perhatikan, pertama terdapat dalam ayat 56-59 yang mengungkapkan bahwa barangsiapa menerima Roti Hidup, maka akan menerima karya keselamatan. Dengan demikian ada respon dari umat manusia supaya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus. Yang kedua terdapat dalam ayat 60-66, menceritakan tentang orang-orang yang awalnya bersemangat untuk mendengar ajaran Tuhan Yesus, kemudian mengundurkan diri dengan alasan tidak siap menerima ajaran keras dari-Nya. Dan bagian ketiga terdapat dalam ayat 67-69 yaitu pengakuan Petrus menanggapi pertanyaan Tuhan Yesus. Petrus tidak akan pergi meninggalkan Tuhan Yesus, dan menganggap bahwa perkataan yang diucapkan Tuhan Yesus adalah perkataan yang hidup, perkataan yang dari Allah. Pengakuan Petrus inilah cermin pengikut Yesus yang setia, pengakuan yang jujur dan tulus dari hati yang mampu melihat dan merasakan kasih dan karya Allah.

Tidaklah semua pengikut Tuhan Yesus pada waktu itu seperti yang dilakukan oleh seorang yang bernama Petrus. Kebanyakan masih bingung dengan pernyataan Tuhan Yesus tentang diri-Nya, mereka memahami pengajaran Tuhan Yesus hanya dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Petrus memandang pilihan hidupnya kepada Kristus bukanlah pilihan yang salah, pilihan yang benar yang membawa pada hidup dan keselamatan yang kekal. Tuhan Allah telah menyatakan karya dan kuasa-Nya kepada manusia melalui pemeliharaan hidup, inilah yang seharusnya membuat manusia tidak ada alasan untuk meninggalkan-Nya. Dibutuhkan komitmen yang sempurna dan mutlak kepada Tuhan, sekalipun banyak tantangan darimanapun, hal itu tidak akan menyurutkan keteguhan iman kepada Tuhan Yesus. Tentu tidak akan lupa tentang perlengkapan senjata Allah yang memampukan manusia juga untuk tetap berjalan dalan garis perjuangan dalam menghadapi serangan kuasa-kuasa jahat yang selalu menyerang manusia pilihan Tuhan.

Pada akhirnya kita selalu diingatkan bahwa kesediaan untuk tetap melayani adalah pengejawantahan kesetiaan mengikut Tuhan Yesus. Tetap memiliki keyakinan bahwa menjalani setiap tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita, pastilah diberi kekuatan dari-Nya. Kesediaan untuk tetap bertahan melayani dan terlibat aktif juga didasari bahwa semua itu dilakukan sebagai bentuk respon atas anugerah dan berkat yang Tuhan selalu sediakan untuk kita. Pertolongan dan kekuatan dari Tuhan yang memampukannya.

Tuhan Yesus memberkati   

Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar