Kamis, 26 Agustus 2021

YESUS ADALAH ROTI HIDUP

Bacaan: Yohanes 6: 41-51


Pemberian makanan kepada bangsa Israel di padang gurun yang dikenal dengan “manna” adalah simbol dari roti yang akan datang. Manna dari sorga adalah gambaran awal dari roti perjamuan Tuhan yang diberikan kepada para murid-murid menjelang saat pengorbanan Tuhan Yesus. Jika manna yang diberikan kepada bangsa Israel pada waktu itu tidak bisa memberikan hidup yang kekal, tentu berbeda dengan yang dimaksudkan Tuhan Yesus yang menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup. Yang diberikan oleh Tuhan Yesus adalah roti sorgawi yang menghasilkan hidup Ilahi dalam diri kita. Yaitu roti yang sesungguhnya dapat memenuhi kebutuhan hakiki manusia, memuaskan dari rasa lapar dalam hati dan jiwa. Jadi roti hidup yang dinyatakan Tuhan Yesus, bukanlah sebagaimana yang umat Israel ketahui seperti manna yang turun dari sorga, namun tidak demikian dengan Roti Hidup yang datang dari sorga ini, setiap manusia yang menerimanya akan memperoleh hidup yang kekal.

Tuhan Yesus menyatakan diri sebagai Roti Hidup bukanlah ingin mengungkapkan bahwa tidaklah penting mencari kebutuhan jasmani saat berada di dunia ini, namun supaya manusia mengerti bahwa ada “Sosok Hidup” yang mengendalikan perjalanan dan dinamika kehidupan di dunia ini. Tuhan Yesus menginginkan manusia mengenal dan mendekat kepada siapa yang pegang kendali dalam mengatasi perjalanan kehidupan dan tentu saja percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus tidak menginginkan manusia hanya terpusat dan pada akhirnya terpikat untuk memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja. Sebab jika demikian maka manusia cenderung semakin tertutup untuk menerima kebenaran dan keberadaan Tuhan. Semakin manusia mencurahkan seluruh waktu dan tenaga untuk kenikmatan duniawi, semakin terbawa arus dan menjauh sekaligus melupakan Sang Roti Hidup. Kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini sangatlah jelas kemudian, memberi makanan yang mampu memelihara kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal. Penjelmaan diri sebagai manusia sekaligus sebagai Roti Hidup, Tuhan Yesus ingin memposisikan peran sebagai pusat dan pemilik kehidupan. Sehingga, siapapun yang makan daging dan minum darah-Nya, mereka akan memiliki hidup yang kekal dan pasti dibangkitkan dari kuasa maut.

Dalam perjamuan kudus ini, kita akan menerima roti dan anggur sebagai simbol daging dan darah Tuhan Yesus. Itu juga berarti kita menerima Roti Hidup dengan segala peran yang diberikan kepada hidup kita. Ketika kita menerimanya, petanda kita bersedia menyatukan diri dengan Tuhan Yesus. Roti Hidup yang kita terima ini menyembuhkan tubuh dan jiwa serta menguatkan kita dalam perjalanan menuju ke kehidupan sorgawi yang kekal. Tidaklah mudah berproses bersama dengan Tuhan Yesus, membutuhkan kesediaan untuk bersinergi dengan Tuhan Allah. Membangun komunitas dalam gereja Tuhan, memerlukan kehadiran Allah sendiri untuk memampukan kita tetap bertahan dalam kerendahan hati, kejujuran, mengendalikan emosional, bekerja keras, penuh kasih dengan sesama, terlebih mereka yang benar-benar memerlukan bantuan. Jauhkan diri dari segala upaya yang akan meruntuhkan semangat perjalanan pelayanan kita dalam membangun gereja milik Tuhan. Perkenankan senantiasa, Tuhan Yesus yang memiliki hak kehidupan yang berkarya untuk kita semua, agar kita terus diberi kekuatan dan pengharapan serta dimampukan berkarya yang terbaik untuk gereja-Nya.

Tuhan Yesus memberkati   

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar